Hari
telah sore saat saya mampir ke pantai Jati Sari di kecamatan Sluke, kabupaten Rembang.
Perahu-perahu kecil, tunggangan sehari-hari para nelayan, berbaris di sepanjang
bibir pantai berpasir putih. Mereka akan bertolak subuh nanti, menangkap ikan
dan mengambil tangkapan rajungan, membawa kebahagiaan pada sebuah terik siang
di teduh pantai. Sekian wadah ikan mermang, ikan belanak, dan rajungan bakal ikut
menepi lantas diperebutkan.
Tak
seperti pantai-pantai lain di sepanjang Rembang yang notabene besar dan
memiliki seabrek fasilitas tempat wisata; di sini, di pantai yang berpuluh
perahu bersandar, bahkan tak ada fasilitas kakus, apalagi tempat swafoto, tetapi
sejumlah keluarga tampak singgah ke tempat kecil itu. Mereka mengajak anak-anak
balitanya bermain air, sang ibu mengusap rambut sang bapak yang tersepuh pasir,
dan mereka saling tersenyum kecil.
Tak
perlu membayar karcis dan tak banyak pedagang jajanan yang bakal menggoda anak-anak,
barangkali menjadi alasan tersendiri bagi para keluarga kecil itu menjadikan pantai
Jati Sari sebagai alternatif hiburan. Atau barangkali tempat itu cukup tenang
untuk mereka pakai membicarakan bumbu dapur yang kian menipis. Entah apa saja
yang mereka lakukan; boleh jadi sekadar duduk-duduk.
Yang
jelas pantai Jati Sari tak pernah tutup. Ia terus bekerja siang dan malam
bersama para nelayan dan keluarga kecil di sana.
Di
barat langit matahari lingsir, anak-anak berlarian, para nelayan mengemas pukat,
dan keluarga kecil bahagia tengah menikmati hari beralih gelap. Sementara di
ujung dermaga seseorang tengah mengundi nasib dengan sebatang pancing.
Pantai
Jati Sari memang tak cukup besar dan asri, namun di sanalah seorang nelayan
menyandarkan perahu ke bibir pantai sedang seorang lain menyandarkan kepala ke pundak
kekasih, ketika petang berlabuh. []
 |
Pada Sebuah Kapal |
 |
Berjajar (3) |
 |
Mengaso |
 |
"Kami" |
 |
Berlari-Berlari |
 |
Habis Waktu |
 |
Mari Pulang |
 |
Jajal Peruntungan |
 |
Terang Petang |
 |
Pengrajin puisi, prosa, juga esai. Buku puisi debutnya: Sepotong Ikan Kerinduan Ibu (Pustaka Bacabukumu, 2020). Pengelola azizafifi.wordpress.com. |